BAUBAU, ARUSNUSANTARA.COM – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Bau-bau terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan kinerja dalam pelayanan publik. Setelah meluncurkan tiga program inovasi, Bapas Baubau kembali meluncurkan dua program berbasis digital.
Kedua program tersebut terwujud dalam aplikasi yang diberi nama, Susan atau Survei Kepuasan Pelayanan dan Bapas Berani atau Bersih Melayani. Kedua aplikasi ini diharapkan mampu menjadi alat kontrol bagi unit kerja Bapas Baubau untuk terus berbenah kearah yang lebih baik dalam memberikan pelayanan.
Aplikasi Susan digunakan sebagai wadah untuk menakar sejauh mana nilai kepuasan pengguna layanan atau pemangku kepentingan lainnya atas layanan yang diterima, sedang aplikasi Bapas Berani sebagai wadah bagi publik yang hendak mengadu karena terdampak dengan masalah pelayanan Bapas Baubau yang diduga menyimpang atau melakukan penyelewengan yang mengarah pada praktek pungli, pemerasan, menerima gratifikasi, KKN, dan atau penyimpangan sejenis lainnya.
Kepala Bapas Baubau, Sri Maryani mengatakan, selama ini untuk mendapatkan informasi tentang penilaian kepuasan pelayanan Bapas Baubau, pihaknya masih bergantung pada hasil survei Balitbang Kumham yang dirilis sekali sebulan sehingga butuh waktu untuk mengetahui kelemahan pelayanan kami.
“Dengan adanya aplikasi Susan ini, Survei Kepuasan Pelayanan yang dilakukan secara internal maka nantinya informasi terkait masalah pelayanan Bapas Baubau dapat diketahui lebih cepat untuk dipetakan dan segera direspon untuk melakukan upaya perbaikan sesuai ketersediaan sumber daya yang dimiliki,” terang Sri, Rabu (1/3/2023).
Untuk layanan pengaduan sendiri, lanjutnya, Bapas Baubau telah memiliki beberapa media tempat pelaporan. Diantaranya pengadu dapat memasukkan keluhan dikotak aduan yang tersedia di Bapas Baubau atau melalui meja aduan di piket layanan. Namun media ini dinilai kurang efektif karena membutuhkan waktu lama dan biaya tinggi mengingat pengadu harus datang langsung ke kantor Bapas Baubau.

Selain media tersebut, tambahnya, pengadu juga dapat menyampaikan laporan secara daring melalui telepon selulernya. Namun cara ini juga dinilai masih memiliki kelemahan karena data dukung pelaporan tidak dapat diunggah dan di akses secara cepat.
“Dengan diluncurkannya sarana pengaduan online berbasis digital melalui aplikasi Bapas BERANI, akronim dari Bapas Bersih Melayani maka diharapkan media pengaduan pada Bapas Baubau ter-upgrade sekaligus dapat menyempurnakan dan memberikan kemudahan serta manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi pengadu maupun pengelola admin dan tim penanganan aduan,” ungkapnya.
Untuk diketahui penilaian layanan melalui aplikasi Susan dapat dilakukan oleh pengguna layanan di meja piket setiap kali selesai menerima layanan, sementara link/barcode aplikasi Bapas BERANI disematkan pada banner yang dipampang diarea-area strategis di Bapas Baubau dan di Pos Bapas Raha serta ke berbagai platfom media IT, yang menjadi website dan medsos-medsos resmi Bapas Baubau.
Diantaranya terdapat pada fitur aplikasi layanan website : www.bapasbaubau.org, Instagram : bapas_baubau_, facebook : Balai Pemasyarakatan Baubau, dan tweeter : Bapas_Baubau agar dapat memudahkan akses bagi publik, para pengguna layanan atau pemangku kepentingan lainnya.
Dengan diluncurkannya kedua aplikasi ini, Kepala Bapas Baubau, Sri Maryani berharap agar publik tidak perlu ragu untuk melaporkan jika mengetahui terdapat penyimpangan pelayanan yang dilakukan oleh oknum pegawai Bapas Baubau karena identitas pelapor dipastikan akan dijamin kerahasiaannya. (Adm)